Dikutip dari Ensiklopedia Britannica, Cornelis de Houtman adalah seorang penjelajah asal Belanda yang lahir pada tahun 1540 kemudian meninggal di Aceh pada tahun 1599. Dalam sejarah Bangsa Indonesia namanya sering di perbincangkan, lantas siapakah sosok Cornelis de Houtman tersebut?
Cornelis de Houtman bersama Frederik de Houtman yang merupakan saudara laki-lakinya tersebut menjadi penjelajah pertama asal Belanda yang tiba di Hindia Timur yang sekarang menjadi Negara Indonesia. Hindia Timur merupakan wilayah yang dikuasai Portugis pada masa itu.
Perjalanan Cornelis de Houtman Hingga ke Indonesia
Pada tahun 1595, Cornelis de Houtman bersama saudaranya Frederik de Houtman di kirim ke Lisbon sebagai perwakilan dari sembilan pedagang asal Belanda. Hanya saja mereka dituduh mencuri rute perjalanan rahasia menuju Hindia Timur sehingga harus dipenjara oleh Portugis saat itu.
Hingga akhirnya Amsterdam membebaskan keduanya dan ditunjuk untuk melakukan ekspedisi perdagangan ke Hindia Timur dengan empat kapal bernama Verre Company.
Berbekal navigasi dari Jan Huyghen van Linschoten akhirnya pada tanggal 2 April 1595 mereka melakukan perjalanan ke Hindia Timur dan tiba di Pelabuhan Banten.
Hanya saja sikap arogan rombongan Cornelis de Houtman saat berada di Banten membuat masyarakat setempat tidak menyukainya. Merekapun kembali ke asalnya dan dua tahun kemudian kembali lagi ke Banten.
Kedatangan kedua kalinya ini mereka mendapat sambutan yang hangat dari masyarakat setempat karena bersikap lembut dan ramah. Akhirnya pada masa 1596-1601, banyak kapal perdagangan dari Belanda berdatangan untuk melakukan transaksi jual beli rempah-rempah.
Alhasil stok rempah-rempah di Belanda menumpuk dan membuat harganya menjadi sangat murah sehingga menimbulkan kekacauan.
Pada tahun 1601 untuk mengatasi kesemrawutan perdagangan ini akhirnya parlemen Belanda bernama Johan van Oldenbarnevelt mengusulkan pembentukan Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) atau Perusahaan Dagang Hindia timur untuk menyatukan para perusahaan dagang asal Belanda tersebut.
Menghabiskan biaya 6.5 juta gulden akhirnya pada tanggal 20 Maret 1602 resmi dibentuk VOC. VOC akhirnya memonopoli perdagangan rempah di Indonesia dengan hak jual beli ala VOC.
Artinya petani Indonesia hanya boleh menjual hasil rempahnya ke VOC dengan harga yang sudah ditentukan VOC, bukan hanya itu, petani juga wajib membeli kebutuhan ke VOC dengan harga yang ditentukan oleh perusahaan asal Belanda tersebut.
Jelas saja hal itu sangat merugikan para petani Indonesia, bahkan semakin lama keberadaan VOC bukan hanya sebatas perdagangan saja melainkan ingin menguasai wilayah Indonesia.
Akhir Hidup Cornelis de Houtman
Dikutip dari Ensiklopedia Britannica, Frederik de Houtman pada tahun 1599 harus dipenjara oleh Sultan Aceh karena kalah dalam berperang sementara Cornelis de Houtman tewas saat itu tepatnya pada tanggal 11 September 1599.
Dalam buku Kerajaan Aceh Zaman Sultan Iskandar Muda: 1607-1636 karya sejarawan Prancis Denys Lombard. Cornelis tewas saat berduel dengan Laksamana Malahayati di atas geladak kapal
Kemudian pada tahun 1602 Frederik de Houtman dikembalikan ke Amsterdam. Selama dipenjara Frederik de Houtman belajar bahasa Malay dan mampu menguasainya.
Kemudian Frederik kembali bertugas di Indonesia dan menjadi Gubernur Ambon pada 1605 dan Gubernur Maluku pada 1621.