Contoh Soal ANBK SD Matematika  

Soal ANBK SD Matematika Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) bukanlah ujian nasional yang selama ini kita kenal. 

Ini adalah evaluasi yang dirancang untuk mengukur mutu sistem pendidikan, bukan untuk menilai prestasi individu siswa. Oleh karena itu, soal matematika dalam ANBK SD memiliki karakteristik yang berbeda, berfokus pada literasi numerasi. 

Literasi numerasi adalah kemampuan individu untuk bernalar dan menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari dalam berbagai konteks yang relevan.

Apa Itu Soal ANBK SD Matematika?

Soal ANBK SD Matematika lebih dikenal sebagai Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Numerasi. AKM Numerasi bertujuan mengukur kemampuan numerasi siswa, yaitu kemampuan bernalar menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah. 

Ini berbeda dari ujian yang mengukur seberapa baik siswa menghafal rumus atau mengerjakan soal hitungan yang rumit.

Soal-soal ini dirancang untuk mengukur tiga aspek utama:

  1. Pemahaman Konsep: Kemampuan memahami dan mengidentifikasi konsep matematika yang mendasari suatu masalah.
  2. Aplikasi Konsep: Kemampuan menerapkan konsep matematika tersebut untuk menyelesaikan masalah kontekstual.
  3. Penalaran: Kemampuan menganalisis dan menggunakan logika matematika untuk menarik kesimpulan atau membuat keputusan.

Soal ANBK SD Matematika 

  1. Seorang pedagang membeli 50 kg beras. Hari pertama ia menjual 12,5 kg. Hari kedua ia menjual 15 kg. Berapa sisa beras yang dimiliki pedagang?

A. 23,5 kg

B. 22,5 kg

C. 25 kg

D. 24,5 kg

  1. Ayah membeli 5 kg beras. Ibu menggunakan 2,5 kg beras untuk memasak. Berapa sisa beras Ayah sekarang

A. 3,5 kg

B. 1,5 kg

C. 2 kg

D. 2,5 kg

Karakteristik Soal Matematika ANBK SD

Soal-soal matematika pada ANBK tidak hanya menguji kemampuan berhitung, tetapi lebih menekankan pada kemampuan berpikir kritis dan penalaran. Berikut adalah beberapa ciri khasnya:

  1. Berbasis Konteks Nyata: Soal-soal disajikan dalam skenario atau cerita yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Tujuannya agar siswa dapat melihat bahwa matematika adalah alat yang berguna untuk menyelesaikan masalah di dunia nyata. Contohnya, soal bisa berupa menghitung biaya belanja, menentukan jarak pada peta, atau membagi kue untuk teman-teman.
  2. Bervariasi dalam Bentuk Soal: ANBK tidak hanya menggunakan soal pilihan ganda. Beberapa bentuk soal lain yang sering muncul adalah:
    • Pilihan Ganda Kompleks: Siswa harus memilih lebih dari satu jawaban yang benar dari beberapa opsi yang disediakan.
    • Menjodohkan: Siswa diminta untuk menghubungkan pasangan pernyataan atau gambar yang relevan.
    • Isian Singkat: Siswa harus mengisi jawaban berupa angka atau kata yang tepat.
    • Uraian atau Esai: Siswa harus menuliskan langkah-langkah penyelesaian atau menjelaskan alasan di balik jawaban mereka.

3. Mengukur Berbagai Level Kognitif: Soal matematika ANBK mengukur tiga level kognitif utama:

      • Pengetahuan dan Pemahaman: Menguji pemahaman dasar siswa terhadap konsep matematika.
      • Aplikasi: Menguji kemampuan siswa dalam menerapkan konsep matematika untuk memecahkan masalah.
      • Penalaran: Menguji kemampuan berpikir logis, menganalisis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang diberikan.

Tips Mempersiapkan Siswa untuk ANBK Matematika

Karena ANBK bukanlah ujian yang berorientasi pada hafalan, persiapan terbaik adalah dengan melatih kemampuan bernalar siswa. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

  • Latihan Soal Literasi Numerasi: Gunakan contoh-contoh soal dari sumber yang terpercaya, seperti Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik) atau platform belajar yang menyediakan soal-soal berjenis ANBK. Latihan ini membantu siswa terbiasa dengan format dan jenis pertanyaan yang beragam.
  • Pembelajaran Berbasis Masalah: Dorong siswa untuk menyelesaikan masalah matematika yang disajikan dalam konteks kehidupan nyata. Guru dapat menciptakan skenario di kelas yang menantang siswa untuk menggunakan matematika secara kreatif.
  • Fokus pada Pemahaman Konsep: Alih-alih menghafal rumus, pastikan siswa benar-benar memahami mengapa sebuah rumus digunakan dan bagaimana cara kerjanya. Pemahaman mendalam akan membuat mereka lebih fleksibel dalam memecahkan masalah.
  • Membangun Pola Pikir Positif: Jelaskan kepada siswa bahwa ANBK bukan untuk menilai mereka secara personal, tetapi untuk membantu sekolah menjadi lebih baik. Hal ini dapat mengurangi kecemasan dan membuat mereka lebih santai saat mengerjakan soal.

Dengan persiapan yang tepat dan fokus pada pengembangan literasi numerasi, siswa tidak hanya akan siap menghadapi ANBK, tetapi juga akan memiliki fondasi yang kuat untuk menghadapi tantangan di masa depan yang menuntut kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah.

Semoga artikel ini bermanfaat !!!    

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *