Penulisan Bilangan Sesuai EYD – EyD (Ejaan yang Disempurnakan) adalah sistem ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak 1972 hingga 2015. Sistem ini menggantikan sistem ejaan sebelumnya, yaitu Ejaan Republik (Ejaan Soewandi).
Pada tahun 2015, EyD digantikan oleh PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) yang merupakan penyempurnaan dari EyD. PUEBI sekarang telah digantikan lagi oleh EYD Edisi Kelima pada tahun 2022.
Secara singkat, EYD adalah aturan ejaan bahasa Indonesia yang sudah tidak berlaku lagi, dan saat ini aturan yang digunakan adalah EYD Edisi Kelima.
Dalam penulisan, penggunaan angka dan bilangan sering kali membingungkan. Padahal, ada aturan jelas yang mengaturnya dalam Ejaan yang Disempurnakan (EYD).
Aturan penulisan bilangan yang benar sering kali luput dari perhatian, padahal ini adalah bagian penting dari tata bahasa yang baik.
Mengikuti kaidah yang ditetapkan dalam Ejaan yang Disempurnakan (EYD), khususnya dalam edisi terbaru yang dikenal sebagai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), akan membuat tulisan Anda terlihat lebih profesional dan terstruktur.
Penulisan Bilangan Sesuai EYD
Berikut adalah panduan lengkap mengenai penulisan bilangan sesuai aturan EYD.
- Bilangan sebagai Angka dan Kata
Secara umum, ada dua cara untuk menulis bilangan: dengan angka atau dengan kata. Aturan dasarnya adalah:
- Gunakan angka untuk bilangan yang besar atau yang mewakili nilai spesifik, seperti tanggal, uang, persentase, atau ukuran.
- Contoh: Rp5.000,00, 100 kg, 25%, 30 Juli 2025.
- Gunakan kata untuk bilangan yang kecil atau yang bisa ditulis dalam satu atau dua kata.
- Contoh: dua puluh, tiga ratus, lima belas.
- Penulisan Bilangan pada Awal Kalimat
Ini adalah salah satu aturan yang paling sering dilanggar. Bilangan tidak boleh ditulis dengan angka pada awal kalimat. Jika Anda ingin memulai kalimat dengan bilangan, ubah bilangan tersebut menjadi kata.
- Salah: 20 orang hadir di acara itu.
- Benar: Dua puluh orang hadir di acara itu.
- Salah: 100 buku disumbangkan ke perpustakaan.
- Benar: Seratus buku disumbangkan ke perpustakaan.
Jika mengubahnya menjadi kata terlalu panjang dan tidak praktis, sebaiknya ubah susunan kalimatnya.
- Tidak efektif: Tiga puluh ribu rupiah buku itu dijual.
- Lebih baik: Buku itu dijual seharga Rp30.000,00.
- Bilangan yang Menyatakan Jumlah Besar
Untuk bilangan bulat yang besar, seperti jutaan, miliaran, atau triliunan, Anda dapat menggabungkan angka dan kata agar lebih mudah dibaca. Ini juga membantu menghindari kesalahan penulisan angka nol yang terlalu banyak.
- Contoh: 2 juta (bukan 2.000.000), 5 miliar (bukan 5.000.000.000).
- Penulisan Bilangan Bertingkat
Bilangan bertingkat (menunjukkan urutan atau tahapan) ditulis dengan cara khusus. Ada dua cara yang bisa Anda pilih:
- Menggunakan kata: abad kedua puluh, Perang Dunia kedua.
- Menggunakan angka Romawi: abad XX, Perang Dunia II.
- Menggunakan gabungan angka dan kata: tingkat ke-2, tahun ke-10, peringkat ke-3. Jangan lupa tambahkan tanda hubung (-) di antara angka dan kata “ke-“.
- Penulisan Bilangan sebagai Lambang Bilangan
Ketika Anda menulis bilangan yang terdiri dari ribuan, gunakan tanda titik sebagai pemisah setiap tiga angka dari kanan.
- Contoh: 1.500, 10.000, 1.000.000.
Untuk bilangan desimal atau mata uang, gunakan tanda koma.
- Contoh: 2,5 (dua koma lima), Rp15.000,50.
- Penulisan Bilangan untuk Menyatakan Bagian
Bagian dari suatu bilangan bisa ditulis dengan angka atau kata, tergantung konteksnya.
- Gunakan kata untuk pecahan yang umum: seperempat, setengah.
- Gunakan angka untuk pecahan yang kompleks: 3/4, 2/3.
- Untuk pecahan yang tidak diakhiri dengan garis miring, tambahkan tanda hubung: dua per tiga, satu per seratus.
- Penggunaan Tanda Hubung pada Bilangan
Tanda hubung (-) digunakan dalam beberapa kondisi:
- Untuk memisahkan angka dan kata “ke-” pada bilangan bertingkat (misalnya: ke-20).
- Untuk memisahkan kata “se-” dan angka yang mengikutinya (misalnya: se-Indonesia).
- Untuk memisahkan angka dari kata yang menunjukkan rentang (misalnya: tahun 1990-an).
Penulisan bilangan sesuai EYD tidak sesulit yang dibayangkan. Inti dari aturan ini adalah konsistensi dan kejelasan.
Memahami dan menerapkan aturan penulisan bilangan sesuai EYD bukan hanya soal ketepatan, tetapi juga tentang menciptakan tulisan yang rapi, profesional, dan mudah dipahami.
Dengan mengikuti pedoman di atas, Anda akan terhindar dari kesalahan umum dan memastikan setiap tulisan Anda memenuhi standar ejaan yang berlaku.
Menulis dengan benar adalah tanda penghargaan terhadap bahasa, dan setiap detail kecil—termasuk penulisan bilangan—memiliki peran besar dalam menyampaikan pesan dengan efektif.
Semoga artikel ini bermanfaat !!!