Kata “Membangun” disini bisa diartikan sempit yakni hanya sebatas membangun saja dengan mendirikan sesuatu bangunan sebagai objek wisata. Sejatinya ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan agar objek wisata yang di bangun bisa menuai sukses sehingga menjadi sumber penghasilan yang terus menerus.
Potensi Wisata Cipongkor
Cipongkor adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Bandung Barat yang memiliki potensi pariwisata yang cukup besar. Jika mampu dikembangkan dan dikelola secara maksimal dan profesional maka bukan tidak mungkin Cipongkor menjadi salah satu pilihan utama pariwisata di Kabupaten Bandung Barat.
Kekayaan Sumber Daya Alam Cipongkor serta pemandangan alam pedesaan yang memanjakan mata menjadi salah satu potensi besar yang dimiliki. Maka sudah saatnya Cipongkor mampu memaksimalkan diri dari setiap potensi yang ada untuk bisa bersaing dengan daerah lainnya di Kabupaten Bandung Barat dan bahkan Jawa Barat dalam hal pariwisata pedesaan.
Lima Hal Penting Membangun Wisata Desa
Memabangun objek wisata tentu cukup mudah asalkan ada dana yang cukup maka apapun bisa kita bangun sesukanya. Namun sekedar membangun saja tidaklah cukup, sebuah objek wisata yang sukses adalah objek wisata yang selalu didatangi oleh pengunjung.
Bukan hanya menarik wisatawan yang baru melainkan mampu mempertahankan wisatawan lama. Artinya, sukses tidaknya sebuah objek wisata tergantung dari respon para pengunjung terhadap objek wisata tersbut.
1. Pintar Melihat Potensi
Lihatlah di sekililing Desa kita, apa yang kita miliki, apakah persawahan, sungai, pegunungan, dan lain sebagainya. Mulailah berpikir dan membayangkan sejenak, apakah yang kita miliki bisa dijadikan objek wisata?
Sesekali lihatlah keluar, ada banyak objek wisata dengan berbagai tema yang cukup sukses menarik minat para wisatawan. Mulai dari persawahan, sungai, danau hingga pegunungan. Apa yang mereka tawarkan sehingga pengunjung betah berlama-lama.
Maka pintar menggali potensi yang ada menjadi salah satu kunci sukses dalam membangun objek wisata. Kita bisa melihat keunikan yang dimiliki desa kita yang tidak ditemukan di desa lainnya seperti keunikan lokasi hingga keunikan budaya. Keunikan tersebut bisa dijadikan daya tarik utama wisata desa yang kita miliki.
2. Pengkajian yang Matang
Setelah menggali potensi wisata desa yang dimiliki maka langkah selanjutnya adalah melakukan kajian lebih dalam lagi, kira-kira apa yang bagus untuk dibangun dan memiliki potensi mendatangkan pengunjung yang banyak.
Pengkajian ini akan lebih baik jika melibatkan banyak pihak terutama pihak-pihak yang memang memiliki ketertarikan tinggi terhadap dunia wisata.
Jika melihat perkembangan saat ini tentu pemuda menjadi salah satu ujung tombak dalam menyumbangkan pemikirannya. Mereka bisa datang dari selebgram (instagram) “tukang jalan-jalan”, mahasiswa, youtuber, penggiat internet, sosial media specialist dan lain sebagainya.
Kaum milenial memiliki selera yang tinggi untuk dunia wisata, sesuai dengan pengalamannya mereka akan memberikan pemikirannya bagaimana memaksimalkan potensi yang ada untuk membangun objek wisata yang kira-kira akan banyak peminatnya.
Kaum milenial tahu persis bagaimana menciptakan spot-spot untuk foto dan video hingga ke hal-hal yang kecil seperti pengaruh matahari terbit dan terbenam terhadap kualitas foto.
Mereka juga bisa berimproviasi mengenai apa saja yang cocok dibangun, selain spot foto juga sarana “kulineran”, tempat jalan-jalan dan lain sebagainya yang tentu saja disesuaikan dengan lokasi yang ada.
3. Pembangunan Objek Wisata
Dibarengi dengan para milenial dengan segudang pengalamannya serta rencana-rencana yang sudah di tuangkan maka saatnya membangun objek wisata semaksimal mungkin dengan memaksimalkan potensi sumber daya yang ada.
4. Manajemen dan Promosi Tanpa Henti
Sukses tidaknya sebuah produk (wisata) tentu tidak lepas dari manajemen yang baik serta promosi yang berkesinambungan. Saya rasa tanggung jawab ini wajib diberikan kepada kaum milenial.
Tidak sedikit objek wisata yang dibangun dengan dana besar namun harus terbengkalai karena sepi pengunjung. Bisa jadi masalah utamanya bukan karena tempatnya yang kurang bagus melainkan cara pengelolaan yang kurang maksimal.
Jika objek wisata sudah dibangun dengan bagus serta didukung oleh menajemen milenial yang profesional, serta dengan melakukan promosi yang tepat dan berkelanjutan maka tidak butuh waktu lama objek wisata tersebut akan mulai banyak dikunjungi wisatawan.
5. Memberikan Kesan Tak Terlupakan
Terakhir, kesan pengunjung akan menentukan dirinya apakah akan datang lagi ke tempat wisata tersebut atau tidak. Kesan positif yang pengelola berikan akan memberikan pengalaman yang tidak terlupakan bagi para wisatawan.
Mereka akan datang lagi ke tempat wisata tersebut baik sendiri maupun dengan mengajak rekan-rekannya.
Akhir kata, Cipongkor memiliki potensi wisata desa yang sangat besar, saya berharap tidak lama lagi Cipongkor akan memiliki objek wisata yang digemari masyarakat luas.
Penulis: Deni Andrian